Well guys, ada banyak mata kuliah yang kita pelajari di bangku kuliah. Misalnya bahasa Indonesia, bahasa Arab, Kimia, Biologi, Matematika, Fisika, Anatomi dan masih banyak lagi (mata kuliah di jurusan saya, hehehe). Sewaktu pertama kali mengisi KRS (kartu rencana studi), saya mengamati satu persatu mata kuliah yang nantinya akan saya pelajari selama semester 1. Dengan polos saya hanya manggut-manggut ngelihatnya.
Akan tetapi saya tertegun ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen yang membawakan materi filsafat. Pak Usman, panggilan akrab untuk dosen saya itu bertanya kepada kami, sebagai calon sarjana kesehatan masyarakat apa manfaat yang kalian peroleh dalam mempelajari filsafat ?. Saya baru menyadari hal tersebut. Mengapa saya seorang mahasiswa fakultas ilmu kesehatan harus mempelajari filsafat ? ada hubungan apa filsafat dengan ilmu kesehatan masyarakat ?. Saya lalu berpikir, mencari titik temu antara filsafat dengan ilmu kesehatan masyarakat.
Well, dengan memahami pengertian filsafat yang dikemukakan oleh beberapa ahli, akhirnya saya menemukan hubungan antara filsafat dan ilmu kesehatan masyarakat. Tapi, sebelum saya menjelaskannya lebih rinci, yuk lihat dulu apa sihh filsafat dan ilmu kesehatan masyarakat itu.
Pengertian filsafat menurut Aristoteles ( (384 –
322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab
dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali.
Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan
ilmu. Menurut Sidi Gazalba : Berfilsafat adalah mencari kebenaran dari
kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan
berfikir radikal, sistematik dan universal.
Menurut Winslow, ilmu kesehatan masyarakat yaitu
ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan
efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan
sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan,
pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial yang akan
mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat
untuk menjaga kesehatannya.
Nah, berdasarkan pengertian tersebut maka saya menarik kesimpulan bahwa kegunaan filsafat dalam ilmu kesehatan
masyarakat adalah sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk mencari,
meninjau, mengamati dan menyelidiki setiap masalah ataupun kejadian yang
terjadi di masyarakat yang termasuk dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat.
Masalah tersebut diselidiki secara sistematis dengan lebih dalam untuk
mendapatkan kebenaran, solusi ataupun pencegahannya. Selain itu, dengan
berfilsafat kita (khususnya sarjana kesehatan masyarakat) juga berpikir dengan lebih logis dan radikal sehingga setiap
ide dan tindakan yang diperbuat dapat lebih terarah dan bermanfaat baik bagi
diri sendiri maupun orang lain.
Begini, saya berikan contoh misalnya dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat yaitu kesehatan
lingkungan. Jika suatu daerah memiliki lingkungan yang udaranya tercemar maka
kita akan menyelidiki apa penyebab udara di daerah tersebut tercemar, akibat
yang ditimbulkannya, dampak baik secara langsung maupun tidak langsung serta
solusi atau tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir pencemaran udara dan
bahkan menghilangkannya. Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan berfilsafat.
Nah, demikianlah hubungan filsafat dengan ilmu kesehatan masyarakat menurut pendapat saya. Smoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment