Hy :). Today, I would like to share one of my task that I have presented yesterday in my class. This is my first papers that I have presented in my second semester, hehehe. This is not the form that I presented. I presented it in power point form, but I would like to share the word form. It does not matter guys, right :). Let`s read my papers.
Makalah : Biokimia
Dosen : Merry Arafah, S.Si.
KARBOHIDRAT
KELOMPOK I
1.
NURHUDA
A. (213 240 028)
2.
FEBRIANI
(213 240 019)
3.
HAMRIANI
M. TOLAMBA (213 240 022)
4.
EDY
AMRAN (213 240 012
)
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
TAHUN 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Secara biokimia,
karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak
gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan
senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus
demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel. Misalnya,
pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengambil tenaga
yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada proses respirasi selular untuk
menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka karbon monoksakarida juga
berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis jenis molekul organic kecil
lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak.
Karbohidrat merupakan
salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh dimana karbohidrat tersebut diklasifikasikan
lagi kedalam beberapa bagian seperti monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Selain itu, agar dapat digunakan oleh sel yang terdapat didalam tubuh maka,
karbohidrat perlu melalui beberapa proses yaitu melalui proses metabolisme.
Karbohidrat yang
diperlukan oleh tubuh tentunya memiliki takaran ataupun batasan. Sehingga, jika
kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang meningkat atau berlebih maka akan
mengacu timbulnya penyakit. Begitupun sebaliknya, jika kadar karbohidrat
didalam tubuh seseorang menurun atau kurang maka akan juga mengacu timbulnya
penyakit.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan masalah yang terdapat
dalam penulisana makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Apa
pengertian karbohidrat?
2.
Apa
saja fungsi karbohidrat bagi tubuh?
3.
Apa
saja klasifikasi karbohidrat?
4.
Bagaimana
proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh?
5.
Apa
dampak yang ditimbulkan apabila seseorang kelebihan dan kekurangan karbohidrat?
C.
TUJUAN
Tujuan yang
ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
mengetahui pengertian karbohidrat.
2.
Untuk
mengetahui fungsi karbohidrat bagi tubuh.
3.
Untuk
mengetahui klasifikasi karbohidrat.
4.
Untuk
mengetahui proses metabolisme karbohidrat yang terjadi didalam tubuh.
5.
Untuk
mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat kelebihan dan kekurangan karbohidrat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
PENGERTIAN KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah
senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh
glukosa (C6H12O6), sukrosa (C12H22O11),
sellulosa (C6H10O5)n. Rumus umum karbohidrat
adalah Cx(H2O)y atau CnH2nOn. Karbohidrat juga
dapat diartikan polihidroksi aldehid (aldose) atau polihidroksi keton (ketose)
dan turunannya atau senyawa yang bila dihidrolisa akan menghasilkan salah satu
atau kedua komponen diatas.
Karbohidrat berasal
dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis, yaitu
“Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang
mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama seperti pada
molekul air yaitu perbandingan 2 : 1. Karena komposisi yang demikian, senyawa
ini pernah disangka sebagai hidrat karbon, tetapi sejak 1880 senyawa tersebut
bukan hidrat dari karbon.
Nama lain dari
karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar"
artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan
dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefinisikan
sebagai suatu polihidroksialdehid atau polihidroksiketon. Karbohidrat memegang
peranan penting dalam sistem biologi khususnya dalam respirasi.
Karbohidrat dihasilkan
oleh proses fotosintesa didalam tanaman-tanaman yang memiliki klorofil.
Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi, misalnya glukosa dalam sel jaringan
manusia dan binatang. Fermentasi karbohidrat oleh kamir atau mikroba lain dapat
menghasilkan CO2, alkohol, asam organik dan zat-zat organik lainnya.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping
protein dan lemak.
B. FUNGSI KARBOHIDRAT
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Sumber bahan bakar.
b. Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi yang lain pada
beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
c. Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
d. Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
e. Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
f. Membantu proses penyerapan kalsium.
g. Sebagai materi pembangun.
h. Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C
lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
i.
Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai
unsur struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
j.
Sebagai pelumas sendi kerangka.
C. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
1.
Monosakarida
Monosakarida
adalah karbohidrat yang paling sederhana susunan molekulnya. Dalam tubuh
monosakarida langsung diserap oleh dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam
aliran darah. Monosakarida adalah hasil akhir pemecahan sempurna dari
karbohidrat yang lebih kompleks susunannya dalam proses pencernaan.
Monosakarida
yang penting yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa disebut juga dekstrosa, banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran.
Semua karbohidrat dalam tubuh akhirnya akan dirubah menjadi glukosa. Fruktosa
atau levulosa terdapat bersama glukosa dalam buah dan sayuran terutama dalam
madu. Galaktosa hanya ditemukan berasal dari penguraian disakarida.
Buah-buahan
mengandung monosakarida seperti glukosa dan fruktosa. Apabila dua molekul
monosakarida berikatan akan terbentuk disakarida dan mengeluarkan air. Dalam
bentuk lebih panjang lagi (2-10) monosakarida akan membentuk oligosakarida dan
dalam rantai yang lebih panjang lagi (>10) monosakarida akan membentuk polisakarida.
Sebagian besar
monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin
karbon. Atom-atom hidrogen dan oksigen terikat pada rantai atau cincin ini
secara terpisah atau sebagai gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis
heksosa yang penting dalam ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa,
dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida ini mengandung jenis dan jumlah
atom yang sama, yaitu 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen.
Perbedaannya hanya terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen
di sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang
menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan sifat lain
ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida
yang terdapat di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk isomer dekstro (D).
Gugus hidroksil ada karbon nomor 2 terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya
dapat berupa struktur terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang
terdapat dalam ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima
atom karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
Karbohidrat
dalam golongan ini merupakan karbohidrat yang paling sederhana (glukosa) karena
terdiri atas 3-6 atom C dan tidak bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida biasanya
mudah larut dalam air dan umumnya terasa manis sehingga secara umum disebut
juga sebagai gula. Penamaannya juga berakhiran –osa.
Ada beberapa
jenis monosakarida yang paling dikenal dan memegang peranan terpenting dalam
kehidupan, yaitu:
a. Trios, yakni jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C. Contohnya
ialah Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.
b. Tetrosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C. Contohnya
adalah threosa, Eritrosa, xylulosa.
c. Pentosa jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C. Contohnya ialah
Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa,Ribulosa.
d. Hexosa jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C. Contoh hexosa
adalah Galaktosa, Glukosa, Mannosa dan fruktosa. Diantara keempatnya ini yang
amat dikenal dalam kehidupan sehari-hari ialah galaktosa, fruktosa dan glukosa.
a) Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa.
Banyak dijumpai di alam, terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup
jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan
amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.
b) Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis
sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil
hidrolisa dari gula tebu.
c) Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa
yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
e. Heptosa,
yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C. Contohnya ialah Sedoheptulosa.
2.
Disakarida
Disakarida merupakan
karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang berikatan melalui
gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida. Contoh dari disakarida
yaitu:
a.
Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan
sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula
pasir dan disebut juga gula invert. Sukrosa mempunyai dua molekul monosakarida
yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. Sumber
sukrosa ialah dari tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), dan
jelly.
b. Maltosa
Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.
Di dalam tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema
dan rasanya lebih enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi
warna biru. Amilum terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas, yaitu:
a) Amilosa
yaitu larut dengan air panas dan mempunyai struktur rantai lurus.
b) Amilopektin yaitu tidak larut dengan air panas
dan mempunyai sruktur rantai bercabang.
c. Laktosa
yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul
glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber
laktosa hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.
3. Polisakarida
Polisakarida
merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida
yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari
lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang. Berikut adalah macam-macam
polisakarida :
a. Amilum
(pati atau tepung). Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di
dalam air panas membentuk cairan yang sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini
disebut “gelatinisasi”. Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak
manis, tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat membentuk
sol atau jel yang bersifat kental. Sifat kekentalannya ini dapat digunakan
untuk mengatur tekstur makanan, dan sifat jel nya dapat diubah oleh gula atau
asam. Pati di dalam tanaman dapat merupakan energi cadangan; di dalam
biji-bijian pati terdapat dalam bentuk granula. Penguraian tidak sempurna dari
pati dapat menghasilkan dekstrin yaitu suatu bentuk oligosakarida. Molekulnya
lebih sederhana jika dibandingkan dengan tepung dan bersifat mudah larut dalam
air, mudah dicerna, sehingga baik untuk makanan bayi. Pati dapat dihidrolisis
dengan enzim amylase. Pati terdiri dari amilosa dan amilopektin. Beras ketan
amilosa (1-2%), beras biasa amilosa > 2 %.
b. Dekstrin.
Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih
sederhana, lebih mudah larut di dalam air, dengan jodium akan berubah menjadi
wama merah.
c. Glikogen.
Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam tubuh yang disimpan dalam hati
dan otot. Jumlah cadangan glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh
tubuh, diubah kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan “pati hewani”,
terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati nabati tidak larut
dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah. Sumber
utama glikogen banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup
jagung (26%).
d. Selulosa.
Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin,
dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Selulosa
dengan amilosa bedanya pada ikatan glukosidanya. CMC (carboxymethil
cellulose) merupakan salah satu contoh turunan selulosa
yang digunakan pada pembuatan 15 es krim untuk memperbaiki tekstur dan kristal
laktosa sehingga lebih halus. Selain itu CMC digunakan pada Industri makanan
untuk memperbaiki tekstur. Polisakarida ini lebih sukar diuraikan dan mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut : memberi bentuk atau struktur pada tanaman, tidak
larut dalam air dingin maupun air panas, tidak dapat dicerna oleh cairan
pencernaan manusia sehingga tidak menghasilkan energi, tetapi dapat membantu
melancarkan pencernaan makanan, dapat dipecah menjadi satuan-satuan glukosa
oleh enzim dan mikroba tertentu. Ikatan-ikatan selulosa yang panjang dapat
membentuk kapas atau serat rami. Selulosa dan hemiselulosa terdapat pada
bagian-bagian yang keras dari biji kopi, kulit kacang, buah-buahan dan sayuran.
Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa,
karena selulosa merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel
tumbuh-tumbuhan.
e. Inulin.
Inulin merupakan pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu. Inulin juga merupakan
fruktosan dan mudah larut dalam air hangat.
f. Glikosaminoglikan.
Glikosaminoglikan merupakan karbohidrat kompleks. Umumnya menyusun jaringan
misalnya tulang, elastin, dan kolagen pada manusia.
g. Glikoprotein.
Glikoprotein ini terdapat di cairan tubuh dan jaringan, umumnya terdapat pada
membrane sel dan merupakan protein karbohidrat.
Berdasarkan pada dapat atau tidaknya dicerna,
karbohidrat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai berikut:
a.
Karbohidrat dapat dicerna
Karbohidrat
dapat dicerna contohnya adalah amilum yaitu pati dan tepung padi-padian dan
umbi-umbian. Glikogen adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada hewan
yaitu pada bagian daging dan hati.
b.
Karbohidrat yang tidak dapat dicerna
Contohnya
yaitu fiber atau yang terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan
dan selaput ari pada bulit-bulir padi. Walaupun tidak dapat dicerna, serat
makanan masih berguna bagi tubuh karena dapat mengenyangkan, memperlancar buang
air besar, menghambat penyerapan kolesterol dan glukosa pada makanan.
D. METABOLISME KARBOHIDRAT
a. Glikolisis
Glikogen adalah molekul
polisakarida yang tersimpan dalam sel-sel hewan bersama dengan air dan digunakan
sebagai sumber energi. Ketika pecah di dalam tubuh, glikogen diubah menjadi
glukosa, sumber energi yang penting
bagi hewan. Glikolisis adalah serangkaian reaksi biokimia dimana
glukosadioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Energi yang dihasilkan disimpan
dalam senyawa organik berupa adenosine triphosphate atau yang lebih umum
dikenal dengan istilah ATP dan NADH
b. Glikogenesis
Glikogenesis adalah
proses pembentukan glikogen dari glukosa kemudian disimpan dalam hati dan otot.
Glikogen merupakan bentuk simpanan karbohidrat yang utama di dalam tubuh dan
analog dengan amilum pada tumbuhan. Unsur ini terutama terdapat didalam hati
(sampai 6%), otot jarang melampaui jumlah 1%. Akan tetapi karena massa otot
jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa
mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Proses glikogenesis adalah
sebagai berikut:
1) Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa 6-fosfat (reaksi yang lazim
terjadi juga pada lintasan glikolisis). Di otot reaksi ini dikatalisir oleh
heksokinase sedangkan di hati oleh glukokinase.
2) Glukosa 6-fosfat diubah menjadi glukosa 1-fosfat dalam reaksi dengan
bantuan katalisator enzim fosfoglukomutase. Enzim itu sendiri akan mengalami
fosforilasi dan gugus fosfo akan mengambil bagian di dalam reaksi reversible
yang intermediatnya adalah glukosa 1,6-bifosfat.
Enz-P + Glukosa 1-fosfat↔Enz + Glukosa
1,6-bifosfat↔Enz-P + Glukosa 6-fosfat
3) Selanjutnya glukosa 1-fosfat bereaksi dengan uridin trifosfat (UTP) untuk
membentuk uridin difosfat glukosa (UDPGlc). Reaksi ini dikatalisir oleh enzim
UDPGlc pirofosforilase.
UDPGlc + PPi↔UTP +
Glukosa 1-fosfat
4) Hidrolisis pirofosfat inorganic berikutnya oleh enzim pirofosfatase
inorganik akan menarik reaksi kearah kanan persamaan reaksi.
5) Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk ikatan
glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen, sehingga
membebaskan uridin difosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim glikogen
sintase. Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya (disebut glikogen primer)
harus ada untuk memulai reaksi ini. Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk
pada primer protein yang dikenal sebagai glikogenin.
UDP + (C6)n+1◊ UDPGlc +
(C6)n
c. Glukoneogenesis
Glukoneogenesis adalah
suatu pembentukan glukosa dari senyawa yang bukan karbohidrat. Glukoneogenesis
penting sekali untuk menyediakan glukosa, apabila didalam diet tidak mengandung
cukup karbohidrat. Saraf medulla dari ginjal, testes, jaringan embrio dan
eritrosit memerlukan glukosa sebagai sumber utama penghasil energi. Glukosa
diperlukan oleh jaringan adiposa untuk menjaga senyawa antara siklus asam
sitrat. Didalam mammae, glukosa diperlukan untuk membuat laktosa.
Didalam otot, glukosa merupakan satu-satunya bahan untuk membentuk energi dalam
keadaan anaerobik.
Untuk membersihkan
darah dari asam laktat yang selalu dibuat oleh sel darah merah dan otot, dan
juga gliserol yang dilepas jaringan lemak, diperlukan suatu proses atau jalur
yang bisa memanfaatkannya. Pada hewan memamah biak, asam propionat merupakan bahan utama untuk
glukoneogenesis. Jalur yang dipakai dalam glukoneogenesis adalah
modifikasi dan adaptasi dari jalur Embden-Meyerhof dan siklus asam sitrat. Enzim tambahan yang diperlukan dalam proses ini adalah :
a) Piruvat karboksilase dan Fosfoenolpiruvat karboksikinase
Dalam keadaan puasa,
enzim piruvat karboksilase dan enzim fosfoenolpiruvat karboksikinase
sintesisnya meningkat. Sintesis enzim ini juga dipengaruhi oleh hormon
glukokortikoid. Dalam keadaan puasa, oksidasi asam lemak dalam hepar meningkat.
Ini membawa akibat yang menguntungkan untuk glukoneogenesis karena akan
menghasilkan ATP, NADH dan oksaloasetat.
Asam lemak dan
asetil-KoA akan menghambat enzim-enzim fosfofruktokinase, piruvat kinase dan
piruvat dehidrogenase, mengaktifkan enzim-enzim piruvat karboksilase dan
fruktosa 1,6-bisfosfatase. Substrat untuk glukoneogenesis adalah:
1) Asam laktat yang berasal dari otot, sel darah merah, medulla dari glandula
supra-renalis, retina dan sumsum tulang
2) Gliserol, yang berasal dari jaringan lemak
3) Asam propionat, yang dihasilkan dalam proses pencernaan pada hewan memamah
biak.
4) Asam
amino glikogenik
d. Glikogenolisis
Jika glukosa dari diet
tidak dapat mencukupi kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan
glukosa sebagai sumber energi. Proses ini dinamakan glikogenolisis.
Glikogenolisis seakan-akan kebalikan dari glikogenesis, akan tetapi sebenarnya
tidak demikian. Untuk memutuskan ikatan glukosa satu demi satu dari glikogen
diperlukan enzimfosforilase.
Enzim ini spesifik
untuk proses fosforolisis rangkaian 14 glikogen untuk menghasilkanglukosa
1-fosfat. Residu glukosil terminal pada rantai paling luar molekul glikogen
dibuang secara berurutan sampai kurang lebih ada 4 buah residu glukosa yang
tersisa pada tiap sisi cabang 16.
(C6)n + Pi (C6)n-1 +
Glukosa 1-fosfat
Glukan transferase
dibutuhkan sebagai katalisator pemindahan unit trisakarida dari satu cabang ke
cabang lainnya sehingga membuat titik cabang 16 terpajan. Hidrolisis ikatan
16 memerlukan kerja enzim enzim pemutus cabang (debranching enzyme) yang
spesifik. Dengan pemutusan cabang tersebut, maka kerja enzim fosforilase
selanjutnya dapat berlangsung.
E. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KARBOHIDRAT
Setiap
makanan yang dikonsumsi memiliki fungsi dan manfaat yang baik bagi tubuh.
Namun, jika jumlah dan asupan zat gizi yang dikonsumsi terlalu berlebihan
ataupun tidak mencukupi maka dapat menyebabkan berbagai penyakit. Penyakit yang
ditimbulkan akibat kelebihan karbohidrat yaitu sebagai berikut:
a. Diabetes
Melitus
Diabetes
diturunkan dari bahasa Yunani yaitu diabêtês yang berarti pipa air melengkung
(syphon). Diabetes dinyatakan sebagai keadaan di mana terjadi produksi urin
yang melimpah pada penderita diabetes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit
yang melibatkan hormon endokrin pankreas, antara lain insulin dan glukagon.
Manifestasi utamanya mencakup gangguan metabolisme lipid, karbohidrat, dan
protein yang pada gilirannya merangsang kondisi hiperglikemia. Kondisi
hiperglikemia tersebut akan berkembang menjadi diabetes mellitus dengan
berbagai macam bentuk manifestasi komplikasi.
b. Obesitas
Obesitas
atau kegemukan adalala kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan
lemak secara berlebihan dalam tubuh sehingga menaikkan berat badan. Kegemukan
hanya dapat terjadi jika ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara
lain kelebihan zat gizi, kelainan bagian otak tertentu, kelainan hormon
endokrin, faktor keturunan, dan akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan
berat antara lain disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan
energi, dimana konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi.
Kelebihan energi itu disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal,
jaringan lemak itu ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan
subkutan dan dalam jaringan tirai khusus (ementum).
c. Jantung
Koroner
Penyakit
jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium tertumpuk dalam
arteri. Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini,
atau plak, menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung
berkurang. Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada,
juga disebut angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak,
dan kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai
aterosklerosis.
Hubungan
antara penyakit jantung dan serangan jantung ketika plak terjadi sampai ke
titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah terbentuk di arteri koroner.
Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot jantung, menyebabkan serangan
jantung. Dalam skenario terburuk, serangan jantung tiba-tiba atau gangguan
irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri koroner oleh plak dapat
menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction) atau gangguan irama fatal
(serangan jantung tiba-tiba).
Penyakit
yang ditimbulkan akibat kekurangan karbohidrat yaitu sebagai berikut:
a. Marasmus
Gangguan
akibat kekurangan asupan makanan yang mengandung karbohidrat dapat
mengakibatkan penyakit di antaranya adalah penyakit yang sering mengenai anak
balita (di bawah lima tahun) disebut juga penyakit marasmus. Ciri-ciri penyakit
marasmus yaitu:
a) Selalu
merasa kelaparan
b) Anak
sering menangis
c) Tubuh
menjadi sangat kurus, biasanya pada anak yang terkena penyakit busung lapar
d) Kulit
menjadi keriput
e) Pernapasan
terganggu akibat tekanan darah dan detak jantung yang tidak stabil
Penyakit
marasmus akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan
kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada
perkembangan psikologisnya
b. Kekurangan
Kalori dan Protein (KKP)
Penyakit
kekurangan kalori dan protein pada dasaraya terjadi karena defisiensi energi
dan defisiensi protein, disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Penyakit
KKP terutama menyerang anak yang sedang tumbuh, dan dapat pula menyerang orang
dewasa, yang biasanya kekruangan makan secara menyeluruh.
Penyakit
KKP memyerang anak yang sedang tumbuh pesat (balita), terutama berusia 2-4
tahun. Beberapa gejala yaitu anak kelihatan kurus seolah-olah hanya tinggal
kulit pembalut tulang, muka berkerut seperti orang tua dan kulit di dekat
pantat juga tampak berlipat-lipat, anak tergeletak pasif; apatis; tanpa respon
terhadap keadaan sekitar, dan bila dipegang tidak terasa jaringan lemak
subkutan diantara lipatan kulitnya.
Pada
anak yang kekurangan protein (kwashiskor) ditemui gejala antara lain, anak
aptis, rambut kepala halus dan jarang, rambut bewarna kemerahan, rambut kusam
tidak hitam mengkilap seperti pada anak sehat, rambut ini sering mudah dicabut
tanpa terasa sakit oleh ponderita. Kadang kala terdapat uban yang memperkuat
diagnosa.
c. Hipoglikemia
Hipoglikimia
(kadar glukosa darah yang abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di
bawah 50 hingga 60 mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L). Faktor-faktor yang menyebabkan
hipoglikemia yaitu:
a) Asupan
karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang.
b) Diet
slimming, anorexia nervosa.
c) Muntah,
gastroparesis.
d) Menyusui.
e) Absorbsi
yang cepat, pemulihan glikogen otot.
f) Alkohol,
pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan
hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan pada bab I sampai bab II maka dapat disimpulkan bahwa karbohidrat
adalah senyawa organik yang terdiri dari unsur carbon (C), hidrogen (H) dan
oksigen (O). Rumus umum senyawa karbohidrat yaitu Cx(H2O)y
Karbohidrat merupakan senyawa yang memiliki banyak jenis ataupun
klasifikasi. Karbohidrat memegang peranan yang sangat penting bagi tubuh. Untuk
dapat digunakan oleh tubuh, karbohidrat perlu mengalami beberapa proses
metabolisme di dalam tubuh. Meskipun sangat penting bagi tubuh, karbohidrat
jika di konsumsi terlalau banyak atau bahkan kurang dikonsumsi maka dapat
menimbulkan berbagai penyakit.
B.
SARAN
Karbohidrat
merupakan sumber energi utama bagi tubuh maka perlu kiranya manusia mengetahui
apa dan bagaimana itu karbohidrat sehingga manusia dapat memanfaatkannya sebaik
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
Marlitasari
Erviani. 2012. Makalah Biokimia Karbohidrat, (Online). (http://blog.ub.ac.id,
diakses 17 Maret 2014)