16 March 2014

Kegunaan Filsafat dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat

          Well guys, ada banyak mata kuliah yang kita pelajari di bangku kuliah. Misalnya bahasa Indonesia, bahasa Arab, Kimia, Biologi, Matematika, Fisika, Anatomi dan masih banyak lagi (mata kuliah di jurusan saya, hehehe). Sewaktu pertama kali mengisi KRS (kartu rencana studi), saya mengamati satu persatu mata kuliah yang nantinya akan saya pelajari selama semester 1. Dengan polos saya hanya manggut-manggut ngelihatnya.
       Akan tetapi saya tertegun ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh dosen yang membawakan materi filsafat. Pak Usman, panggilan akrab untuk dosen saya itu bertanya kepada kami, sebagai calon sarjana kesehatan masyarakat apa manfaat yang kalian peroleh dalam mempelajari filsafat ?. Saya baru menyadari hal tersebut. Mengapa saya seorang mahasiswa fakultas ilmu kesehatan harus mempelajari filsafat ? ada hubungan apa filsafat dengan ilmu kesehatan masyarakat ?. Saya lalu berpikir, mencari titik temu antara filsafat dengan ilmu kesehatan masyarakat.
          Well, dengan memahami pengertian filsafat yang dikemukakan oleh beberapa ahli, akhirnya saya menemukan hubungan antara filsafat dan ilmu kesehatan masyarakat. Tapi, sebelum saya menjelaskannya lebih rinci, yuk lihat dulu apa sihh filsafat dan ilmu kesehatan masyarakat itu. 
Pengertian filsafat menurut Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu. Menurut Sidi Gazalba : Berfilsafat adalah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.
Menurut Winslow, ilmu kesehatan masyarakat yaitu ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Nah, berdasarkan pengertian tersebut maka saya menarik kesimpulan bahwa kegunaan filsafat dalam ilmu kesehatan masyarakat adalah sebagai suatu tindakan yang dilakukan untuk mencari, meninjau, mengamati dan menyelidiki setiap masalah ataupun kejadian yang terjadi di masyarakat yang termasuk dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat. Masalah tersebut diselidiki secara sistematis dengan lebih dalam untuk mendapatkan kebenaran, solusi ataupun pencegahannya. Selain itu, dengan berfilsafat kita (khususnya sarjana kesehatan masyarakat) juga berpikir dengan lebih logis dan radikal sehingga setiap ide dan tindakan yang diperbuat dapat lebih terarah dan bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Begini, saya berikan contoh misalnya dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat yaitu kesehatan lingkungan. Jika suatu daerah memiliki lingkungan yang udaranya tercemar maka kita akan menyelidiki apa penyebab udara di daerah tersebut tercemar, akibat yang ditimbulkannya, dampak baik secara langsung maupun tidak langsung serta solusi atau tindakan yang dilakukan untuk meminimalisir pencemaran udara dan bahkan menghilangkannya. Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan berfilsafat.
Nah, demikianlah hubungan filsafat dengan ilmu kesehatan masyarakat menurut pendapat saya. Smoga bermanfaat :)

No comments: